Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Api Tauhid

Alhamdulillah beberapa waktu lalu berhasil menyelesaikan novel Api Tauhid karya Kang Abik (Habiburahman El Shirazhy). Novel yang berkisah tentang perjalanan seorang pemuda Indonesia bernama Fahmi dan kelima temannya dalam melakukan perjalanan ke Turki sarat dengan nilai sejarah.

Berawal dari Fahmi yang mendadak limbung di Masjid Nabawi  karena bertekad akan muroja’ah alqur’an  sebanyak 40 kali selama 40 hari berturut-turut. Fahmi yang sedang dalam kondisi lemah baik fisik maupun psikis akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Ternyata ada masalah besar yang sedang dihadapi Fami, yaitu masalah pernikahannya dengan anak Kyai terkenal di kampung halamannya.

Setelah keluar dari rumah sakit Fahmi bersama Subkhi yang juga asli Indonesia  dan salah satu sahabatnya yang asli Turki  yaitu Hamzah melakukan perjalanan ke Turki. Perjalanan ke Turki sangat menyenangkan karena dalam perjalanan itu Fahmi melakukan napak tilas sekaligus mengambil ibrah dari perjuangan seorang ulama terkenal di Turki yaitu Said Nursi. Perjalann dari satu tempat ke tempat lain diiringi dengan cerita sejarah Said Nursi mulai dari  ia kecil hingga perjuangannya menyebarkan Islam di Turki.

Perjalanan mereka terusik ketika salah satu anggota rombongan yaitu Aisyel menjadi sasaran pencarian gerombolan asal Eropa yang tadinya merupakan teman dekat Aisyel (sepupu Hamzah)
Kelanjutan ceritanya bagaimana?

Silakan baca sendiri novelnya :)

Banyak hikmah yang bisa diambil dari novel ini terutama bagaimana keteguahn seorang Fahmi dalam menjaga dirinya. Menjaga dirinya dalam berinteraksi dengan lawan jenis dan juga bagaimana dia menjaga interaksinya dengan alqur’an. Dalam novel ini diceritakan bahwa Fahmi adalah seorang hufazh (orang yang hafal alqur’an).

Selain itu di dalam novel ini kita juga disuguhkan cerita sejarah Islam di Turki hingga keruntuhan Turki Ustmani. Di antara ulama yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan ajaran Islam di Turki adalah Said Nursi. Said Nursi adalah seorang ualam yang cerdas. Dia diberi karunia hafalan yang baik sehingga dia mudah sekali menyerap ilmu pengetahuan.

Karya Said Nursi yang terkenal adalah Rislah Nur. Risalah Nur lahir dari masa kegelapan di Turki. Ketika Turki mulai dikuasai orang-orang sekuler dan Said Nursi mulai diasingkan karena dianggap berbahaya.

Dalam pengasingan itu Said Nursi menulis Risalah Nur yang penyebarannya dilakukan secara unik. Rislah Nur  ini ditulis tangan oleh Said Nursi kemudian digandakan oleh murid-muridnya dan disebarkan ke seantero Turki. Meski dalam pengasingan, nasehat  Said Nursi tetap tersebar kemana-mana karena Said Nursi memiliki murid yang banyak dan loyal.

Meskipun saat ini Said Nursi sudah tiada namun karyanya masih hidup. Masya Allah, luar biasa! Ilmunya orang sholeh itu tak lekang oleh waktu ya. Abadi meskipun yang bersangkutan sudah tiada.

Ada salah satu nasehat Said Nursi yang saya garis bawahi, “Agama adalah penerang hati, sedangkan ilmu pengetahuan adalah penerang akal”.

Sehingga kita tidak bisa memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan begitupun sebaliknya. Keduanya memiliki korelasi yang kuat dalam kehidupan kita.





life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar

Posting Komentar