Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Pindah Kos

Finally, saya pindah kos. Setelah sekitar 8 bulan tinggal di daerah Jl. Veteran sekarang saya pindah ke kos yang lebih dekat dengan kantor di daerah Kayuringin. Kos yang lama sebenarnya cukup nyaman namun dari 8 kamar yang ada saat ini hanya saya sendiri yang menempati. Horor kan? sebelumnya sih ada 5 kamar yang terisi, kemudian semakin berkurang dan berkurang. Alasan-alasan kepindahan anak kos kebanyakan adalah karena pindah ke luar kota. Tadinya masih tersisa dua orang di kos, saya dan satu orang lagi. Namun sekitar bulan September 2017 dia pindah. Ada kejadian yang kurang mengenakkan waktu itu, motornya hampir dicuri orang. Sejak saat itu saya tinggal sendirian. 

Sebenarnya ada ibu kos dan anaknya juga sih di lantai satu karena semua kamar kos di lantai dua. Sayapun bukan tipe orang yang penakut, apalagi kalau udah di kamar saya mah enjoy-enjoy aja. Tapi Saya merasa kesepian dan nggak ada teman. Selain itu ibu kos juga sering pergi ke rumah anaknya, jadi tak jarang saya sendirian di rumah yang luas itu (plus emang sebenarnya rumahnya nyeremin). Yang paling penting saya tuh butuh suasana yang seperti "rumah", yang banyak orangnya dan suasananya hangat.

Saya kemudian resah mencari kos-kosan, beberapa kali saya sudah meninjau langsung kos namun banyak yang nggak cocok. Ada yang cocok tapi ada kendala di tempat parkir motor sampai akhirnya saya melupakan rencana pindah dan tetap bertahan di kos lama meski sendirian. Sekitar satu setengah yang lalu saya dikabari teman kalau di daerah X ada banyak kos cewek. Sehari atau dua hari kemudian saya minta diantar ke lokasi X. Ada satu kos cewek pertama yang kami datangi dan sayapun langsung cocok. Ya sudah akhirnya bertransaksi dengan ibu kos dan menyampaikan rencana kepindahan saya.

Mencari kos memang bukan hal yang mudah, kayak nyari jodoh kali ya? hahaha, padahal saya mah belum teruji kalau soal jodoh hahaha (lha wong masih single #curcol). Ada saat dimana saya buru-buru banget ingin pindah tapi malah nggak dapat. Disaat saya mulai kalem nggak terburu-buru, eh ada aja jalannya dan rasanya kok mudah banget. Baru lihat satu kosan langsung cocok, alhamdulillah.

Berikut ini saya ingin memberikan beberapa tips dalam mencari kos sesuai dengan pengalaman saya, semoga bermanfaat ya. cekidot!

Referensi online
Saya biasanya seraching dulu di internet untuk mendapatkan beberapa referensi kos. Biasanya saya mencari lewat olx atau mamikos. Infonya cukup lengkap mulai dari  jenis kosnya (putra/putri/campur), lokasi, fasilitas, dan juga harganya. Kita bisa membandingkan antara kos satu dan kos lainnnya kemudian menentukan kos-kos mana yang akan kita datangi untuk memastikan kondisinya. 

Rekomendasi Teman
Nah kalau ada teman atau kenalan yang juga anak kos bisa meminta rekomendasi dari mereka karena ini sangat memudahkan. Enak juga kan kalau langsung dapat teman kos yang sudah kenal, paling nggak kita nggak akan merasa kesepian.

Melihan kondisi riil
Melihat kondisi riil kos-kosan ini penting banget agar kita nggak kecewa baik setelah mencari informasi online maupun setelah mendapatkan rekomendasi dari teman agar kita bisa membandingkan antara yang ditawarkan dan kenyataannya. Selain itu agar kita juga merasakan suasana dan "feelnya", biasanya kalau saya merasa cocok hati tuh rasanya nyaman dan yakin.

Cari yang strategis
Yang strategis itu yang seperti apa? kalau menurut saya yang strategis itu adalah: yang tidak jauh dari kantor karena ini akan menghemat tenaga dan biaya transportasi. Yang akses jalannya mudah, biar kalau pindah bawa barang-barang yang banyak kita nggak kesulitan ngangkutnya apalagi jika bawa kendaraan roda empat. Jangan sampai nyari kos yang berada di gang-gang sempit. Yang gampang untuk mencari tempat makan dan kebutuhan sehari-hari seperti toko kelontong, laundry, dan lain-lain

Nyari yang sudah isi
Nyari yang sudah isi maksudnya adalah nyari kos yang udah ada isinya, minimal ada kasur dan lemari. Soalnya repot banget kalau belum ada isinya, kita harus meluangkan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih untuk mengisinya(minimal beli kasur atau lemari). Biasanya kos isi memang lebih mahal daripada kos yang kosongan, namun ini akan lebih memudahkan kita jika suatu saat harus pindah lagi (barangnya nggak kebanyakan).

Sesuaikan budget
Nah ini penting banget! Pilihlah kos sesuai dengan budget yang kita punya. Jangan memaksakan diri  pengen nge-kos mewah tapi malah setelah itu gaji kita terkuras hanya untuk bayar kos-kosan. Kalau kata seorang financial planner sih budget untuk sewa kos itu ya sekitar 10% dari gaji. Ya diutak-atiklah ya gajinya, ditimbang timbang dengan gaji sekian kira-kira besaran biaya kos yang mampu ditanggung berapa. Selain itu biaya pengeluaran sehari-hari juga jadi pertimbangan seperti biaya makan, transportasi, komunikasi, tabungan, investasi, dll agar status keuangan kita tetap sehat dan tidak lebih besar pasak daripada tiang.

Semoga tulisan ini bermanfaat! See you!
life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar