Pada bulan
januari saya mengalami penurunan semangat dalam menjalani hidup. Saya menjadi
tidak percaya diri, pesimis, galau, dan gampang sedih. Sejak akhir tahun hingga
awal tahun banyak hal yang sedang saya hadapi. Ada beberapa permasalahan dan
juga tanggung jawab yang harus saya laksanakan. Saya sangat kelelahan baik
kelelahan secara fisik maupun secara pikiran.
Ada satu masa
dimana saya benar-benar merasa kehilangan diri saya. Saya merasa saya tidak
sedang baik-baik saja dan rasanya sulit keluar dari masalah ini. Sampai
akhirnya saya mencoba menghubungi teman baik saya dan mencoba bercakap
dengannya. Selanjutnya kami berjanjian untuk bertemu.
Ada setitik
kelegaan setelah saya bercakap dengan teman saya. Saya merasa saya tidak
sendirian. Sepertinya yang saya butuhkan memang ngobrol dengan teman.
Akhir-akhir ini saya sering memendam permasalahan sendiri. Saya enggan dan malu
bercerita dengan teman karena takut membebani. Padahal sesungguhnya saya sangat
membutuhkan teman untuk berbagi.
Apa yang saya
hadapi ini sepertinya merupakan akumulasi dari segala permasalahan yang saya
hadapi dan saya belum menemukan titik-terangnya. Sepertinya ini juga bagian
dari akumulasi emosi-emosi negatif yang selama ini saya pendam dan tidak saya
selesaikan sehingga menumpuk dan siap diledakkan. Semua tampak kacau dan
berantakan pada saat itu.
Selain mengajak
ngobrol teman saya juga banyak berdo’a dan mendekatkan diri pada Alloh agar
diberi jalan keluar. Saya memperbanyak istighfar, membaca alqur’an dan juga
melakukan sholat malam. Alhamdulillah tiap kali sholat malam jiwa saya merasa
tenang. Saya juga mencoba berdialog dengan diri saya sendiri untuk menggali apa
yang sebenarnya terjadi dan apa yang sebenarnya saya inginkan. Saya mencoba jujur
dengan diri saya sendiri.
Saya mencoba
merunut awal mula mengapa saya bisa
mengalami hal ini. Akhirnya saya
menemukan beberapa jawabannya:
- Saya belum ikhlas menerima apa yang terjadi pada hidup saya, sayapun belajar mengikhlaskannya meskipun tidak mudah.
- Saya sangat memaksakan diri saya sendiri, harusnya jika lelah ya beristirahat dan tidak memforsir tubuh maupun pikiran saya karena dampaknya tidak baik untuk fisik dan mental.
- Saya tidak berani untuk mengatakan tidak pada orang lain, akhirnya saya malah menyulitkan diri saya sendiri. Jika tidak mau melakukan sesuatu atas permintaan orang lain beranilah untuk berterus terang dan mengatakan tidak.
- Saya selalu merasa diburu-buru oleh waktu, akibatnya saya jadi grusah-grusuh, tidak sabaran, dan jadinya malah nggak teliti/ceroboh. Maka saya berusaha untuk menikmati apa yang saya lakukan, belajar bersikap tenang, hadir penuh, sadar dan utuh. Salah satunya dengan merasakan tarikan dan hembusan nafas serta hadir sepenuhnya dalam setiap aktifitas.
- Saya kurang mengapresiasi diri saya sendiri meski dengan hal-hal sederhana, mulai saat ini saya belajar untuk mengapresiasi diri saya sendiri dengan hal-hal yang saya suka. Misalnya: jalan-jalan tiap akhir pekan, nonton drama favorit, dan lain-lain
- Saya menyimpan masalah saya sendiri dan tidak membagikannya kepada orang yang tepat. Saya harus lebih banyak bertemu dan ngobrol dengan teman-teman saya terutama teman baik saya.
Ini adalah
hikmah yang saya dapatkan ketika saya mengalami masa-masa sulit hingga nyaris
putus asa. Semoga ke depannya jika saya mengalami hal-hal sulit lagi saya akan
lebih mudah menanganinya. Semangaaat!:D
Komentar
Posting Komentar