Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Catatan di Akhir Pekan

Alhamdulillah hari ini cukup produktif. Bangun pagi, shalat subuh, dzikir pagi, buka-buka portal berita, dan nonton youtube Daniel Tetangga Kamu Bersama Dewi Sandra. MasyaAlloh perjalanan Dewi Sandra luar biasa dan banyak yang bisa diambil pelajarannya. Aku selalu salut dengan para selebriti yang akhirnya memutuskan untuk hijrah, salah satu yang kukagumi adalah Dewi Sandra. Biar lebih jelas silakan lihat di chanel Youtube Daniel Tetangga Kamu:)

Alhamdulillah sakit yang kurasakan dua minggu terakhir berangsur membaik. Aku tak tau kalau asam lambung naik bakal sesakit ini dan membuat badan tidak nyaman. Diawali dari meriang di malam hari setelah siang harinya kehujanan. Seminggu kemudian kok kondisi badanku tidak juga membaik. Pagi harinya setelah meriang aku nggak nafsu makan, pusing, dan selama itu aku minum suplemen untuk menopang kekuatanku. Suplemen yang kuminum mulai dari enervon-ce, sangobion, paracetamol, dan juga imboost. Aku minum selang seling tanpa diimbangi makan yang bener. Makanku tidak teratur dan kurang bernutrisi, sering minum kopi dan juga makan mie instan.

Sempat khawatir aku kena covid-19, gejala yang kurasakan dari awal sakit adalah meriang pada hari malam hari, paginya nggak demam sama sekali namun nggak nafsu makan dan pusing, alhamdulillah tidak batuk/pilek/sakit tenggorokan. Alhamdulillah indera perasa dan penciuman juga normal namun aku merasa dada dan punggungku berat. Aku juga merasa sangat gelisah. Aku mengira aku psikosomatis karena sejak Ibu meninggal aku merasakan guncangan yang cukup mendalam dan mempengaruhi emosi dan mentalku.

Di tengah keputus asaanku akhirnya kuberanikan diri ke dokter diantar oleh Ibu Kos. Kliniknya tidak jauh dari kediamanku. Aku ceritakan semua yang kuasakan ke dokter. Akhirnya aku disuntik malam itu entah itu suntik apa. Aku diberi 4 jenis obat ada,  3 jenis diminum 2 kali sehari dan satu jenis diminum 3 kali sehari. Di tulisannya ada obat batuk (padahal aku nggak batuk), radang, alergi, dan juga antibiotik. Saking pasrahnya malam itu aku nggak tanya aku sebenarnya sakit apa. Malam itu aku merasa lebih enakan, namun efek obat malah sempat membuatku demam dan perut perih tidak nyaman. Mungkin karena aku kurang makan juga pada hari itu.

Esok harinya aku merasa lebih bertenaga dan makan cukup banyak. Aku ingin sembuh namun rasa berat di dada dan punggungku masih datang dan pergi apalagi kalau aku kecapekan dan mikir yang berat langsung terasa deh sakitnya. Malam itu setelah minum salah satu obat yang diminum 3 kali sehari perutku terasa perih dan keesokan harinya aku merasa sesak. Siang itu aku mencoba ke klinik untuk tanya ke dokter apa yang terjadi namun klinik baru buka pada sore hari.

Malam itu aku ketemu dokter yang berbeda dari yang memeriksaku sebelumnya. Aku ceritakan apa yang kurasakan. Dokter memeriksa tekanan darahku katanya bagus, dokter juga memeriksa dan menekan-nekan perutku dan juga memeriksa dadaku dengan stetoskop. Dari pemeriksaan itu dapat disimpulkan bahwa asam lambungku naik. Dokter memberikan suntikan untuk lambung, 2 obat yang sebelumnya kukonsumsi oleh dokter diminta untuk dihentikan jadi masih sisa 2 obat lagi. Kemudian dokter juga memberikan tambahan obat yang merupakan obat lambung, ada yang sirup, kapsul, dan juga pil. Ada yang dikonsumsi sebelum makan, ada juga yang dikonsumsi sesudah makan.

Setelah minum obat lambung aku merasa baikan walaupun belum 100%. Baru kali ini aku sakit seperti ini.  Setelah kuevaluasi aku memang makan tidak teratur akhir-akhir ini ditambah stress yang mungkin tak kusadari namun menimbulkan efek males makan, resah, gelisah, takut, lonely, dan lain-lain.

Bismillah aku bertekad untuk sembuh, kuatur lagi pola makan dan konsumsiku, aku juga belajar menerima segala sesuatu yang terjadi padaku. Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah, banyak yang harus dilalui. Pandemi yang mengubah segalanya dan membuat kita beradaptasi dengan kebiasaan baru ternyata itu tidak mudah. Kebebasan terasa direnggut, ketakutan dan kekhawatiran menghantui. Kehilangan juga menjadi hal yang tidak mudah untukku, kehilangan Ibu. Orang yang paling dekat denganku dan yang selama ini telah banyak berjuang dan berkorban untukku. Yang paling bikin sedih adalah saat beliau sakit aku tidak berada disisinya. Kepergiannya sangat cepat dan tak pernah kusangka sebelumnya. Ya Alloh mudahkanlah aku berdamai dengan semua ini. Sedih rasanya kalau ingat Ibu:(

Balik lagi soal produktif di hari ini, setelah nonton youtube aku segera keluar untuk beli sarapan. Cukup jalan kaki karena yang jualan nggak jauh dari kosan. Menembus hujan rintik-rintik sambil bawa payung. Selesai sarapan terus nyuci, ngepel lantai kamar dan juga bersihin kamar mandi. Setelah itu mandi dan nggak tau kenapa pengen banget nulis disini. Menuliskan apa yang ada di hati dan pikiran. Semoga ini membantuku untuk healing baik jasmani, ruhani, maupun mentalku.

Aku tau segala sesuatunya butuh proses dan tidak ada yang instan. Semoga kita bisa menikmati setiap perjalanan hidup kita dan semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aamiin





life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar