Pelajaran Hari Jumat

Selalu ada rasa yang berbeda di hari Jumat. Ada aura ketentraman dan ketenangan yang luar biasa. Ada semangat yang berbeda. Senang rasanya tiap kali bertemu hari jumat. Hari yang dimuliakan di dalam Islam. Hari yang merupakan hari raya umat Islam. Hari yang nuansa relijius begitu terasa. 

 “Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam Alaihis Salam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat.” [Riwayat Muslim]

 

"Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.” [Muttafaqun Alaih]

Hari ini saya mendapatkan pelajaran berharga. Pagi-pagi seperti biasa saya berangkat menuju kantor. Di tengah jalan saya berhenti untuk membeli makanan untuk bekal nanti siang. Nah setelah mampir dari warung Mak Jum di Jalan Godean motor saya tidak mau nyala. Di starter gak bisa dislah juga gak bisa padahal sekitar seminggu lalu habis saya servis. Ada masalah apa ini? Ketika saya servis seminggu lalu  Bapak Bengkel mengingatkan kalau CDI motor harus segera diganti karena CDI yang sekarang dipakai adalah imitasi. CDI ini menurut penjelasan Pak Bengkel adalah alat yang mengatur sirkulasi mesin dan terbuat dari platina. Begitu tau motor macet dan tidak mau hidup dalam hati saya cukup panik. Wah, jangan-jangan nanti harus ganti CDI. Padahal harga CDI asli sekitar empat ratus ribu rupiah, kalau yang CDI yang lumayan tapi gak asli sekitar dua ratus ribu. Wah, dalam hati ketar-ketir rasanya. 

Saya mendorong motor saya ke sebuah bengkel sekitar 50 meter jauhnya dari saya membeli makan. Setelah diperiksa sama tukang bengkel ternyata businya yang mati bukan CDInya. Jadi saya bisa berlega hati karena tidak harus membayar mahal untuk kerusakan kali ini. Alhamdulillah Ya Allah. Mungkin minggu lalu bapaknya yang biasa nyervis lupa gak ngecek businya. Setelah selesai diganti busi saya bayar ke kasir dan habis Rp. 12.000, alhamdulillah tidak seperti yang saya banyangkan harus bayar Rp. 200.000 atau Rp. 400.000.

Terkadang apa yang menimpa kita itu belum tentu seberat yang kita pikirkan. Kita udah sering negative thinking dulu sama Allah. Udah mikir yang jelek-jelek dulu. Maafkan hamba ya Allah, masih suka su'udzon padaMu, suka ngeluh, kurang syukur dan lain-lain. Semoga hamba lulus dalam setiap ujian yang Engkau berikan. Semoga selalu berprasangka baik padaMu di segala kondisi dan situasi. Amin

-Foto Be Grateful di ambil dari Google. Saya ijin pinjam ya:))