Salam pagi* senin lalu (26/2/15) adalah salam pagi
spesial. Selain materinya spesial pembicaranya juga spesial yaitu Ustadz
Cahyadi Takariawan. Jika biasanya materi salam pagi kebanyakan berkaitan dengan
motivasi kerja, manajemen, dan lain sebagainya kali ini tema yang diangkat
adalah di Jalan Dakwah Aku Menikah (berat euy!).
Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Arrum: 21)
Ustadz Cahyadi mengawali materi dengan mengambil
pelajaran pada QS. Arrum ayat 21 di atas. Ada dua pelajaran yang bisa diambil
dari ayat tersebut. Pertama bahwa jodoh adalah sesuatu yang misteri, tidak ada
yang bisa memastikan siapa jodoh kita. Ada yang pacaran sampai bertahun-tahun
ternyata putus dan tidak jadi menikah. Malah menikah dengan orang yang baru
dikenal. Jodoh adalah rahasia Allah SWTdan merupakan tanda-tanda kebesaran
Allah SWT.
Kedua mengenai makna pasangan. Laki-laki dan perempuan
diciptakan dari jenis yang sama namun disisi lain diciptakan dengan sifat yang
berbeda. Jika laki-laki dan perempuan sama dalam segala hal mereka tidak akan
bisa berpasangan. Perbedaan sifat inilah yang bisa menyebabkan laki-laki dan
perempuan dapat berpasangan. Laki-laki dan perempuan bukan lawan jenis tetapi
pasangan jenis, kalau lawan jenis pasti akan berantem terus. Mereka diciptakan
dari bahan yang sama namum ada perbedaaan-perbedaan sifatnya yang dengan sifat
itu mereka saling melengkapi. Sakinah, mawaddah, warrahmah itu bisa didapatkan
dari pasangan suami/istri. Kalau konteksnya bagi yang belum menikah bahwa tidak
ada sakinah, mawaddah, dan warrahmah sebelum menikah.
Supaya pernikahan kita penuh
berkah, mendatangkan sakinah, mawaddah, warrahmah maka segala upaya untuk
mencapai tujuan itu harus diusahakan semaksimal mungkin diantaranya
adalah melalui di jalan dakwah aku menikah. Menikah
di jalan dakwah adalah upaya yang harus dilakukan agar pernikahan yan
dijalankan itu dengan sebaik-baiknya.
Laki-laki dan perempuan memiliki ketertarikan yang
sangat kuat. Tidak ada ketertarikan yang lebih kuat kecuali ketertarikan
antara laki-laki dan perempuan. Bisa cek QS. Ali Imran: 114. Ayat tersebut
tidak hanya menjelaskan bahwa wanita yang menarik bagi laki-laki namun juga
sebaliknya.
Keterikatan itu harus berbingkai syariah, perasaan itu
juga harus berbingkai.
Berikut ini adalah level perasaan ketertarikan
seseorang
Level I: simpatik, perasaan umum yang semua orang bisa
memilikinya. Perasaan murid terhadap guru atau sebaliknya, dll
Level II: kecenderungan, sudah mulai mempersonifikasi.
Contoh kalimatnya, "Kayaknya aku cocok nikah sama dia". Persasaannya
udah ada namun belum memastikan.
Level III: ketergantungan
Level satu bisa meningkat ke level dua seiring dengan
intensnya komunikasi dan interaksi. Begitu juga level 2 bisa naik ke level III
akan naik seiring dengan intensnya komunikasi dan interaksi. Level ketiga
adalah level yang paling parah, inilah keadaan yang dinamakan jatuh cinta.
Kata Ustadz Cahyadi 89,7 %
orang yang jatuh cinta otaknya tidak berfungsi . Gejala orang jatuh
cinta sama dengan gejala orang yang sakit jiwa. Wow! Ngeri ya!
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja baik yang
masih single atau yang sudah berkeluarga. Sehingga kita harus pandai-pandai
dalam menjaga hati. Orang yang sudah pada level ketergantungan biasanya menjadi
tidak rasional. Jika laki-laki dan perempuan pada level ketiga maka kondisinya
sama, perbedaan itu akan terlihat jika sudah pada level ketiga namun ternyata
mereka tidak jadi melanjutkan ke jenjang pernikahan maka perempuan yang akan
merasa paling jauh lebih menderita dibanding laki-laki karena wanita
menggunakan perasaannya. “Laki-laki
yang pertama kali dicintai perempuan pada level ketiga itu, sulit dilupakan
seumur hidupnya kecuali kalau dia benar dalam taubatnya”.
Karena itu saat menikah jangan memutuskan ketika anda
di level III, putuskan menikah itu saat anda di level I atau maksimal level II.
Jika memutuskan di level tiga biasanya sudah tidak rasional lagi. Pada level
ketiga ini sangat berbahaya bagi seseorang yang sudah berkeluarga kemudian
jatuh cinta pada pria atau wanita lain. Biasanya dia akan mengabaikan
pertimbangan dari orang-orang sekitar.
Menikah itu perlu
pertimbangan rasional pertimbangan keluarga, pertimbangan orang-orang terdekat
karena menikah itu untuk selama-lamanya.
Jatuh cinta itu bermasa tetapi cinta itu bisa
selama-lamanya.
Lupakan kisah cinta yang tidak bisa bersama karena itu
akan menyiksa anda, lupakan!
Baik yang belum menikah ataupun sudah menikah harus
pandai-pandai menjaga hati. Membingkai segala rasa yang kita miliki dengan
syariah yang diturunkan Ilahi.
Ingin tau versi engkapnya? Silakan download link
berikut ini: Tausiyah
Ustadz Cah
*Salam Pagi: acara rutin kantor tiap hari senin
pagi
Rekaman audio oleh Pak Eson
image source: here
Waw banget ya materinyaaa.. sayang font-nya kecil banget.. harus micing2 bacanya.. :(
BalasHapusMakasih Mbak Justisia, inshaaAllah nanti saya gedein deh :)
Hapus#makjlebmoment bgt yah, thanks mbak buat share tausiyah nyaaa ^^
BalasHapusalhamdulillah Mbak Nuning, semoga bermanfaat. Saling mengingatkan ya:)
Hapus