Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Mudik dan Bumi Langit

Yaey! Akhirnya ngeblog lagi, saya lagi bosan dan saya butuh menuangkan sesuatu untuk melawan kebosanan akhirnya saya memilih untuk menulis di blog. Kali ini saya ingin cerita pengalaman mudik saya di tahun 2017 dan sedikit mengulas tentang Bumi Langit. Ini adalah pertama kalinya saya mudik sebagai perantau dari Bekasi. Meski sudah pindah ke Bekasi tetapi saya tetap mudik lewat Bandung karena saya sudah terlanjur beli tiket mudik lebaran sebelum tau akan dimutasi. Jika tiket dibatalkan saya malah terancam tidak bisa mudik karena tiket ke arah Jogja baik dari Bandung atau Jakarta sudah habis.


Mudik kali ini saya merasa puas banget karena saya mengajukan cuti sejak H-6 lebaran dan alhamdulillah cutinya disetujui. Kurang lebih saya berada di kampung halaman selama 13 hari. Wah sangat menyenangkan. Sudah kangen banget sama Jogja. Sebagai anak rantau mudik merupakan angin segar, mudik adalah sebuah penyegaran sekaligus pengisisan kembali energi yang hilang. Ada ruang-ruang kosong di dalam hati yang hanya akan terisi manakala kita berkumpul dengan keluarga. Nggak percaya? coba deh jadi anak rantau:)

Saat mudik saya memanfaatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, bertemu dengan teman-teman, dan tentu saja nostalgia hahaha. Saya juga menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Jogja diantaranya Hutan Pinus Mangunan dan pantai di sekitar Parangtritis. Selain itu saya juga sempat mampir di Bumi Langit. Bumi Langit  merupakan kawasan permakultur yang dikembangkan Pak Iskandar Waworuntu di daerah Imogiri. Permakultur menurut wikipedia adalah cabang ilmu desain ekologis, teknik ekologis, dan desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam.

Bumi Langit dari atas (in frame Yuni M)


Jadi Bumi Langit merupakan tempat tinggal sekaligus lingkungan pertanian swadaya. Di sana juga ada Warung Bumi Langit yang menyediakan makanan dan olahan produk organik lainnya hasil dari Bumi Langit Permaculture. Selain itu juga disediakan paket kursus bagi yang ingin mendalami permaculture design. Untuk lebih lengkapnya bisa buka di link berikut ini.


Oiya ada kejadian seru saat saya mampir ke Bumi Langit. Pada saat itu memang barengan dengan jadwal kunjungan Obama ke Jogja. Saya mah nggak ngikutin agenda Obama. Setelah puas main di hutan pinus saya dan teman-teman langsung menuju Bumi Langit. Kami sampai di Bumi Langit sekitar jam 13.30 WIB. Saat itu sepertinya sedang ada liputan dari wartawan. Sambil nunggu pesanan saya buka-buka IG. Eh ada postinga dari akun IG Bumi Langit Official tentang kedatangan Obama ke Bumi Langit. Jadi beberapa jam sebelum kami datang, Obama sudah ada di Bumi Langit dan makan siang di situ. Waaah kalau kami datang lebih awal bisa ketemu Obama kali ya hahaha (tapi agak mustahil juga sih, pasti area disterilkan wkwkwk). Belum rezekinya ketemu Obama :)


Suasanan di Bumi Langit enak banget. Desainnya bernuansa Jawa, sederhana, dan nyaman banget buat leyeh-leyeh. Saya paling suka dengan musholanya, besar, bersih, dan kita bisa melihat pemandangan yang memanjakan mata. Makanan yang kami cicipi tidak banyak karena kami sudah makan bakso di Hutan Pinus. Menu yang kami pesan  mulberry and mango juice, roti panggang dengan selai markisa, dan gorengan tahu-tempe. Juice-nya manteb, kentel banget, enak. Roti panggangnya juga enak. Untuk tahu dan tempe, kami kira bentuknya adalah mendoan dan tahu isi ternyata itu adalah gorengan tahu dan tempe yang hanya dibumbui bawang dan garam hehehe, tapi habis dimakan juga sih :). Dalam gorengan tahu dan tempe kerasa banget rasanya menggunakan minyak kelapa.


Sebenarnya, saya sudah sejak lama penasaran dengan Bumi Langit. Berawal dari postingan teman di media sosial akhirnya saya kepo. Buka websitenya dan baca-baca informasi di dalamnya. MashaAlloh luar biasa sekali ternyata visi dan misinya. Mengajak kita untuk menjadi khalifah yang sesungguhnya dengan menyelaraskan hidup kita dengan alam sesuai ajaran Islam.

enaknya leyeh-leyeh di sini
Menurut Bumi Langit masalah-masalah yang terjadi di abad ini penyebabnya adalah gaya hidup duniawi, cara berpikir, orientasi materialistik, yang kemudian disebut dengan modernitas. Demi mencapai tujuannya manusia modern tak jarang menghalalkan berbagai cara termasuk mengeksploitasi alam secara berlebihan. Duh, sepertinya saya tak layak untuk berbicara banyak tentang hal ini. Saya sangat mendukung dengan apa yang dilakukan Pak Iskandar di Bumi Langit. Salut deh pokoknya!!! Semoga nanti bisa punya tempat tinggal dengan konsep permaculture design  sendiri ya, aamiin .
Warung Bumi Langit


Musholanya nyaman banget

Salah satu sudut di dalam mushola

Yuni dan menu pesanan kami


life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar