Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Quality Time With Family

Keluarga adalah salah satu harta berharga yang kita miliki. Dari sanalah kita tumbuh dan besar. Siapa yang paling tau tentang diri kita ya keluarga kita. Berbagai kesibukan yang kita jalani seringkali membuat kualitas pertemuan kita dengan keluarga menjadi kurang padahal keluarga bisa menjadi sumber energi dan penyegaran bagi kita dalam menjalankan aktifitas.

Alhamdullillah hari Sabtu kemarin (11/1/14) senang rasanya bisa quality time sama keluarga. Jujur nih, sejak bulan oktober hingga januari awal saya  sibuk sekali. Mulai dari kegiatan kantor dan organisasi banyak sekali yang harus dikerjakan. Sampai-sampai sering pulang malam dan bawaannya sudah capek dan ingin cepat-cepat istirahat. Akibatnya kualitas berkumpul dengan keluarga jadi berkurang.

Hari sabtu lalu adalah hari yang istimewa buat saya. Senang sekali saya dan ibu bisa silaturahim ke keluarga besar di Wates. Saya lupa terakhir kesana kapan. Mungkin sekitar 3 bulan lalu. Begitu sampai di Wates Budhe menyambut kami dengan gembira. Salah satu tujuan kami ke Wates adalah menjenguk budhe yang sakit. Alhamdulillah kondisi budhe sudah membaik. Seperti biasa, budhe selalu punya banyak cerita untuk saya dan ibu. Sepertinya kehadiran kami sangat ditunggu-tunggu. Budhe kadang masih memperlakukan saya seperti anak kecil. Apa-apa dilayani, bahkan tak jarang saat pulang saya dikasih sangu (uang saku)

Wates adalah kampung halaman bapak. Tempat bapak dibesarkan dan menghabiskan sisa hidupnya. Di tiap sudutnya ada kenangan tentang bapak. Kedatangan saya ke Wates juga bertujuan untuk melepaskan rindu dengan bapak. Selain ke rumah simbah di Wates yang sekarang ditinggali budhe dan Om saya juga ziarah ke makam bapak. Makam bapak tak jauh dari rumah simbah di Wates, kalau naik motor menghabiskan waktu sekitar 15 menit.

Kampung halaman bapak ini selalu membuat kangen. Suasananya asri karena banyak tanaman di halaman, mulai dari tanaman hias sampai pohon buah-buahan seperti jeruk, pisang, mangga, dan lain-lain. Bangunannya adalah bangunan tua yang dindingnya sebagian besar dari kayu. 

Saya bersyukur dikaruniai keluarga ini. Apapun keadaannya harus disyukuri. Saya pernah dengar ungkapan, "Tidak ada keluarga yang sempurna namun dengannya kamu akan sempurna". Tiap keluarga itu memang unik ya, punya dinamika masing-masing, dan saya bersyukur dengan keluarga yang saya miliki karena saya bisa belajar banyak hal. Susah, senang, mudah, sulit di dalam keluarga adalah  tempaan hidup untuk kita. Ketika bapak pergi saya semakin menyadari bahwa saya sangat menyayangi keluarga saya, ibuk, mbak, ponakan-ponakan, om, tante, sepupu, budhe, pakdhe, nenek, mereka semua sangat berarti dalam hidup saya. Saya semakin menyadari betapa mereka (keluarga) sangat penting bagi saya.

Saya disini ingin mengingatkan diri saya sendiri betapa berharganya keluarga itu. Tanpa mereka hidup kita hampa. Keluargalah yang pertama-tama harus kita selamatkan dari api neraka. Jangan sampai berbagai kesibukan melalaikan kita dari keluarga. 

Berkumpul dengan keluarga itu membawa kesegaran. Melahirkan energi baru yang siap untuk digunakan dalam aktifitas yang akan datang. Untuk itulah hidup harus seimbang. Kita harus bisa mengatur kapan saat untuk bekerja, kapan saat untuk keluarga, beribadah, hang out sama teman, menuntut ilmu, olahraga, menyalurkan hobi dll. Ya, saya juga masih belajar. Belajar agar hidup ini seimbang sehingga dapat mendatangkan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang-orang sekitar, tak hanya di dunia tapi juga di akhirat.

Ya Allah, selamatkan aku dan keluargaku dari api neraka. Istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Kelak kumpulkanlah kami di surga-Mu. 


life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar