Seharusnya
tulisan ini aku posting kemarin (15/6/14). Namun karena banyaknya kesibukan
baru bisa posting hari ini.
Tanggal 14 juni 2014 saat buka
timleline twitter ada informasi yang menyebutkan bahwa tanggal 15 Juni adalah
hari bapak (fathers’ day). Father’s day kali ini adalah father’s day
internasional karena di Indonesi sendiri perayaan hari bapak diperingati pada
tanggal 12 november.
Pagi itu (15/6/14) saat saya
sedang mencuci baju saya, tiba-tiba saya inget bapak. Ya bapak yang saat sudah
tidak ada disamping saya karena sudah dipanggil Allah SWT pada tanggal 31 Maret
2013. Tiba-tiba saya merasa sangat rindu. Rindu sekali dan sayapun tak bisa
membendung air mata ini untuk tidak jatuh.
Kenangan-kenangan bersama bapak
muncul. Ada banyak hal yang bapak ajarkan pada saya, tentang kerapihan,
kedisiplinan, menjalin silaturahim, dan lain-lain. Bapak adalah orang yang
namanya sering saya panggil ketika saya dimarahin ibuk. Bapak adalah orang yang
kehadirannya saya rindukan ketika tempat kerja menjadi alasan kami berjauhan.
Bapak adalah orang yang mengajari
saya berenang. Saat saya masih kecil beliau yang sabar mengajari saya berenang.
Bapak adalah orang yang mengajari saya bermain sepatu roda. Bapak jago sekali
bermain sepatu roda. Beliau juga yang
mengajari saya sampai mahir menggunakan sepatu roda. Bapak adalah lawan
saya untuk bermain bulu tangkis. Saat saya ikut club bulutangkis, untuk
mengasah kemampuan saya sering mengajak
bapak untuk bermain bulu tangkis di halaman rumah.
Bapak yang mengajari saya
menjahit, meskipun hanya menjahit yang sederhana. Bapakku jago sekali menjahit.
Bahkan baju seragam SMA-ku beliau yang menjahitnya. Bapak juga jago membuat
taman. Dulu, taman di halaman rumah bapak yang mengerjakannya. Namun, sekarang
taman itu sudah tak tersisa karena ada
bangunan di atasnya.
Bapak adalah orang yang
menghadiahiku alquran untuk pertama kali. Yang dengan alquran aku mulai rajin
membacanya setiap selesai shalat subuh dan shalat magrib. Banyak kenangan
bersama bapak yang tak bisa diceritakan disini. Bapak adalah orang yang senang
menyambung silaturahim. Jika aku berkunjung ke Wates, kota kelahirannya. Aku
pasti diajak muter-muter ke rumah teman-temanya.
Maafkan anakmu Pak, belum bisa memenuhi semua keinginanmu. Termasuk keinginanmu untuk melihatku menikah. Aku ingat sekali, setelah idul fitri pada tahun 2013 kau pernah berpesan untukku, "Kalau udah ada calon, segera nikah saja mumpung bapak masih hidup". Ah saat itu perasaanku tak menentu mendengarnya, ternyata itu adalah pertanda bahwa bapak akan segera pergi.
Bapak, betapa aku merindukanmu.
Merindukan kecupanmu di keningku. Merindukan kau bonceng dengan motor untuk
sekedar melakukan perjalanan melepas penat. Bapak apa kabarmu? Insya’Allah
doaku selalu kupanjatkan untukmu. Semoga kita dipertemukan kembali di
surga-Nya. Aamiin
image source: here |
Happy father’s day!
I love you bapak...
Mbak cece keep fight :)
BalasHapusMakasih Angky:)
Hapus