Tanggal 24 November 2018 salju pertama turun di kawasan kampus. Udara dingin sekali pagi itu namun tidak menghalangi kami untuk menikmati salju yang turun. Sebagai anak tropis yang belum pernah melihat fenomena salju secara langsung tentu saja hal ini sangat menarik bagi kami. Tak henti-hentinya saya menatap salju dari balik jendela sambil meyakinkan pada diri saya bahwa ini salju betulan bukan mainan. Saya coba buka jendela namun angin dan udara dingin membuat butiran-butiran salju itu masuk dan tempiasnya mengenai saya. Pagi itu salju tidak terlalu lebat namun cukup membuat kami terpesona.
Pada tanggal 6 Desember 2018 salju kembali turun dan kali ini lebat sekali turunnya. Semua permukaan tanah dan benda-benda yang ada di atasnya tertutup benda putih yang kalau kita pegang mirip dengan es serut, lembut sekali. Jalanan dipenuhi salju sehingga licin, jika tidak berhati-hati kita bisa terpeleset. Udara merambat cukup dingin bahkan mencapai minus. Sepatuku yang bukan terbuat dari kulitpun basah. Salju membuat aktifitas manusia melambat, orang-orang enggan keluar, kendaraan-kendaraan umumpun seperti bus tidak akan bekerja jika salju turun lebat karena sangat berbahaya jika tergelincir.
Alhamdulillah, terima kasih ya Alloh atas nikmat-Mu yang memberiku kesempatan untuk tinggal di negara 4 musim meski hanya sejenak. Terima kasih telah menunjukkan kuasa-Mu di alam semesta ini yang belum pernah kunikmati langsung sebelumnya. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Komentar
Posting Komentar