Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Menangkap Life Signs bagian Kedua: "On air On air, Berawal dari Mimpi"

Saat On Air Di Radio Islam Sabili 2/5/10
Menjadi penyiar radio adalah salah satu mimpi saya waktu SMA. Ketika mendengarkan seorang penyiar radio rasanya seneng aja. Ngomongnya lancar dan kedengarannya asyik plus seru. Dulu waktu kelas 3 SMA saya pernah nekad daftar jadi penyiar di salah satu stasiun radio Islam di Jogja. Saya memasukkan lamaran dan mengikuti tes praktek dan wawancara padahal saya tidak punya basic tentang penyiaran. Saya nekad saja yang penting mencoba. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2005.

Tes yang saya jalani ternyata belum bisa mengantarkan saya untuk menjadi penyiar. Saya masih harus banyak belajar. Banyak hal yang belum saya tau tentang penyiaran. Saya masih saja bayangin (berimajinasi) bisa on air di radio, kayaknya asyik ya hehe. Bisa menyampaikan apapun lewat udara kepada orang-orang tanpa mereka melihat kita. Bagi anak remaja seusia saya pada waktu itu radio punya peran penting. Yeah, it's all about life style.Gak gaul deh kalau gak dengerin radio. Syukur-syukur jadi penyiarnya, itu membanggakan sekali.

Waktu saya aktif di sm@rt syuhada saya dan teman-teman pernah membuat lomba penyiar radio untuk pelajar kota Jogja yaitu sekitar tahun 2008. Jadi di lomba itu peserta menunjukkan kemampuannya sebagai seorang penyiar. Mereka diminta untuk membaca berita dan memimpin sebuah acara on air. Alhamdulillah pesertanya banyak dan kami cukup kewalahan. Saya merasa puas pada saat itu karena saya ditunjuk sebagai PJnya. Lomba penyiar radio yang sukses membuat saya dan teman-teman sm@rt bermimpi untuk punya stasiun radio yang khusus untuk acara-acara remaja karena target event kami adalah remaja SMP-SMA. Namun keinginan itu belum bisa terlaksana hingga saya purnatugas dari sm@rt_syuhada. Semoga bisa terwujud di kepengurusan periode berikutnya.

Suatu hari saya mendengar ada radio komunitas berdiri di sekitar rumah saya. Ternyata para penyiarnya adalah teman-teman saya sendiri. Radionya bernama Bangjo FM radio. Suatu ketika salah satu teman saya Neng Danti menawari saya untuk menjadi penyiar pendamping yaitu pada April 2010. Wah saya antusias sekali menyambutnya. Sebelumnya ketika saya tau kalau Danti siaran saya bilang ke dia kalau saya pengen. Eh akhirnya dia ngajakin siaran. Beberapa kali saya mendampingi Danti siaran terasa menyenangkan hehehe. Saya merasa salah satu mimpi saya tercapai meskipun belum menjadi penyiar beneran hanya mendampingi dan bantu Danti cuap-cuap untuk membahas suatu tema.

Posisi saya sebagai ketua ANN Jogja juga membuat saya dapat kesempatan bisa on air di stasiun radio. Pertama di Radio Islam Sabili di Jakarta bersama pengurus ANN dari berbagai wilayah. Kedua di MQ FM Jogja bersama pengurus ANN Jogja untuk sosialisasi ANN kepada masyarakat Jogja. Oiya, ANN adalah kependekan dari Asosiasi Nasyid Nusantara yang merupakan wadah berkumpul, berkomunikasi, dan bersosialisanya munsyid dan unsur nasyid lainnya seperti pegiat nasyid, produser nasyid, pecinta nasyid, dan masyarakat umum yang mendukung nasyid. Untuk lebih jelasnya bisa buka web ANN .

Saya merasa senang sekali bisa siaran di radio. Ada kebahagian tersendiri. Berawal dari sebuah mimpi. Mimpi bisa siaran di radio dan mimpi itu saya pelihara dalam hati saya akhirnya mimpi itu terwujud. Menjadi penyiar radio sungguhan memang belum terwujud tetapi bisa siaran di stasiun radio alhamdulillah sudah terwujud. Itu saja sudah membuat saya bahagia. Saya percaya banget dengan kata-kata Arai di dalam salah satu buku Tetralogi Laskar Pelangi  karya Andrea Hirata "Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu". Banyak hal yang awalnya hanya berada dalam imajinasi akhirnya mewujud nyata, alhamdulillah.

Jujur saya memang masih mencari-cari potensi saya yang sebenarnya untuk lebih dikembangkan. Ada beberapa kecenderungan terhadap hobi yang ingin saya kembangkan agar lebih bermanfaat. Untuk menjadi penyiar radio saat ini belum menjadi prioritas saya. Namun jika ada yang menawari why not hehe (pede banget sih!), asalkan jadwalnya pas dan tentu saja saya masih butuh bimbingan tentang penyiaran karena basic pengetahuan tentang penyiaran masih minim karena saya belum fokus mendalaminya.

Iseng-iseng bikin pola lifesignsnya:
Pola Life Signs

2005> daftar jadi penyiar radio>>tidak diterima
2008> bikin lomba penyiar radio>>sukses
2010> ada radio komunitas baru dan teman-teman mjd penyiarnya>>bisa ikut siaran deh:))

Kesimpulan>>>Untuk mencapai sesuatu itu kadang kala harus diawali dengan kejadian tidak mengenakkan namun biasanya ada hikmah yang tersimpan di dalamnya dan baru bisa kita petik di kemudian hari. Setelah kesulitan ada kemudahan, setelah kegagalan ada pembelajaran dan kebahagiaan yang menanti:). Alhamdulillah ya:)

NB:
- cerita tentang siaran bareng Danti bisa dibaca juga disini
- Menangkap Life Signs Bagian Pertama disini

life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar

  1. dan nampaknya 2008 saya terpilih jadi juara 2 ... :p wkwkwk.... benar sekali mbak Cece... "bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi2mu kan?".Lalu apakah Tuhan hanya akan memeluknya??? TIDAK. Entah kapan di saat yang paling tepat bagi kita ia akan memindahkan mimpi kita di pelukannya ke genggaman kita. Itu lah yang disebut "semua akan indah pada waktunya" :) cemunguuudh

    BalasHapus
  2. Yeahh, that's right dit:) oiya kamu kan waktu itu jadi peserta lomba penyiar ya? hehehe, baru inget

    BalasHapus

Posting Komentar