Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Bila Hati Rindu Menikah

Akhir-akhir ini intensitas ngeblog tidak serajin dulu. Dulu bisa seminggu sekali nulis. Biasanya diupdate saat hari jumat. Mengapa hari jumat? Suka saja dengan hari jumat. Nah karena ini hari jumat jadi ingin berbagi hasil dari KRPH ( Kajian Rutin Pagi Hari) di Masjid Mardhiyah. Alhamdulillah hari kamis (28/11/13) bisa mengikutinya. Tema yang diangkat adalah Jelajah Hati "Ketika Hati Rindu Menikah Namun Jodoh Tak Kunjung Datang" oleh Ustadz Syatori Abdur Rouf.
Di awal penjelasan ustadz meminta audiens untuk menjawab pertanyaan. Mana yang lebih penting dalan menikah? Sebelum? Ketika? Atau sesudah menikah?
Ketika menikah itu waktunya hanya sebentar. Ijab qabul terus sah deh. Sedangkan sesudah menikah itu waktunya lebih panjang. Apa yang terjadi setelah menikah tergantung dengan apa yang terjadi sebelum menikah (persiapan).
Apa yang harus kita lakukan sebelum menikah?
Pernah dengar ungkapan di bawah ini?
"Shalatlah sebelum engkau sholat", maknanya adalah membiasakan dzikrullah
"Puasalah sebelum engkau berpuasa", maknanya adalah membiasakan lapar
"Berhajilah sebelum engkau berhaji", maknanya adalah membiasakan sabar, membiasakan prihatin
Nah, kalau "Menikahlah sebelum menikah" apa maknanya?
Cekidot!

Hal paling penting dalam pernikahan adalah persahabatan. Bagaimana seorang suami/istri menjadi sahabat yang terbaik untuk pasangannya. Maka kita jarang melihat sahabat sering bertengkar dengan sahabatnya.

Persahabatan adalah hal yang paling mahal dalam pernikahan. Dalam persahabatan itu tidak mengenal jemu, meletakkan kebahagian kita pada kebahagian sahabat kita. Itulah karakter dasar manusia dan karakter kebahagian. Karakter kebahagiaan>>> membahagiakan orang lain.  Syarat membahagiakan orang lain adalah kita harus bahagia terlebih dahulu. Kita bisa bahagia karena dibahagiakan orang lain. Maka buat orang lain bahagia agar dia membahagiakan kita.
Sehingga makna "Menikahlah sebelum menikah" adalah menjalin persahabatan dengan siapapun/ menumbuhkan rasa persahabatan. Eits, tapi dengan mahramnya ya. Wanita dengan wanita, laki-laki dengan laki-laki.Kalau rasa persahabatan sudah tumbuh maka kita sudah punya ruh untuk menikah.
Sudah luruskah kerinduan kita untuk menikah?

Rindu= ingin
Kalau sudah ingin tetapi jodoh tak kunjung datang atau sulit ditemukan? Sebenarnya bukan rindu menikahnya yang ada pada kita namun rindu dengan siapa kita menikah? Ckckckck jujurlah pada hatimu, hayo bener ga?
Kalau berprinsip suami/istri harus sesuai dengan saya berarti dia bikan sahabat yang baik. Akan saling menuntut nantinya.  Yang perlu diluruskan adalah kerinduan kita menikah bukan dengan siapa kita menikah.

Bukankah kita diminta untuk memilih jodoh yang baik? Betul, ........wanita baik untuk lelaki baik......
Orang yang baik adalah orang yang mau bertemu dengan siapapun. Jika orang baik hanya mau ketemu dengan yang baik saja maka dia belum kuat kebaikannya. Kalau orang sedang lapar sekali dia pasti ingin makan yang enak-enak sesuai dengan selera yang ingin dinikmati misal sate, bakso, steak dll. Namun ternyata yang ia dapati adalah ketela. Kalau dia benar-benar lapar pasti dia akan tetap mengambil ketela itu dan menikmatinya. Toh kalau memang lapar ketelapun rasanya jadi nikmat. Namun orang yang gengsi tidak akan mau mengambil ketela itu. Dia ingin tetap makan enak sesuai dengan seleranya. Ini contohnya #jleb banget :(

So yang perlu diluruskan adalah kerinduan kita menikah bukan dengan siapa kita menikah.

Siapa sih orang yang  sukses berumah tangga?
1. Yaitu orang yang baik ketemu dengan orang yang baik
2. Orang yang baik ketemu dengan orang yang belum baik namun ia kemudian mendidiknya sehingga menjadi orang yang baik.
Yang kedua tentu saja lebih berkesan. Maksudnya orang baik ketemu dengan yang belum baik adalah ketika orang baik ketemu dengan orang yang kebaikannya belum menyamai dirinya. Contoh ekstrim: aktifis nikah sama yang bukan aktifis, namun dia bisa membuat pasangannya menjadi lebih baik.

Sekarang kita memasuki tentang dasar menikah. Ada 3 kemungkinan orang itu menikah: ingin, butuh, atau pantas.

1. Menikah karena ingin
Kalau hanya ingin apakah sudah pantas?belum tentu. Jadi kalau menikah hanya karena ingin bisa jadi mencari jodohnya tidak pantas, pesta walimahannya tidak pantas, sehingga nantinya banyak ketidak pantasan. Kepantasan itu menjadi hal yang penting. Pantaskan diri maka kita akan dicari.
Menikah karena ingin adalah menikahnya orang yang merasa susah dalam kesendirian. Bagi yang mengenal Allah kesendirian adalah penghormatan. Allah tak ingin antara kita dn Dia tak ada sosok lain yang menghalangi. Ada banyak contoh, seseorang sebelum menikah banyak sekali melakukan amal shalih, puasa dan tahajudnya rajin. Namun begiti menikah amalan-amalan itu tidak dijalankan lagi dengan istiqomah.
Orang yang menikah karena ingin cenderung tidak selektif. Biasanya ia membayangkan keberduaan yang membawa pada kesenangan atau keceriaan. Orang yang menikah karena ingin seperti merokok, membuang ketika tidak ada lagi yang bisa dihisab.
2. Menikah karena butuh
Adalah menikahnya orang yang merasa harus menjaga diri. Dimiliki oleh orang kaya yang kaya finansial namun miskin spiritual.
3. Menikah karena pantas

Kelanjutannya download atau dengarkan disini  ya karena untuk point 2 dan tiga saya sudah tidak konsentrasi karena harus segera berangkat ke kantor. Di link tersebut insya'Allah lebih lengkap penjelasannya. Selamat menyimak. semoga menambah ilmu:)


life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar

Posting Komentar