Udah lama banget nggak ikut psikotes, kayaknya terakhir saat
SMA entah tahun berapa. Minggu ini tiba-tib ada instruksi dari kantor pusat
untuk mengikuti psikotes bagi karyawan cabang. Aku sih santai-santai saja,
namanya juga psikotes. Nggak perlu belajar dulu hehehe. Ada 11 karyawan yang
diminta untuk mengikuti test ini.
Psikotes dilaksanakan hari ini dari jam 08.00-13.00. Aku
sudah berangkat lebih awal agar tidak terlambat tapi, tiba-tiba saat di lampu
merah tugu motorku macet. Alamak. Kemarin baru aja diservis dan bisa jalan
lagi. Bapak-bapak penjual koran mencoba menenangkanku bahkan membantuku untuk
menyalakan motorku kembali. Nggak mau nyala juga.
Kemudian bapak disebelahku menyarankan mungkin bensinnya
habis. Glek, oiya itu spedonya udah di huruf E. Begitu kondisi sudah aman untuk
menyeberang aku segera menuju POM Bensin utara
Tugu Jogja. Lumayan juga jalannya, bikin ngos-ngosan dan keringetan.
Padahal aku baru nggak sehat. Apakah ini cara Allah biar keringat ditubuhku
keluar dan aku kembali sehat?
Saat aku akan mengisi bensin dan kubuka tutup tempat bensin,
ternyata bensin masih meskipun hanya sedikit. Seharusnya nggak macet, batinku
dalam hati. Aku mulai was-was, takut kalau motor nggak mau nyala lagi meski
sudah diisi bensi. Bismillah, aku pencet tombol starternya dan alhamdulillah
nyala.
Aku sampai tempat psikotes hampir terlambat, instruktur baru
saja akan membuka acara. Keika aku masuk sontak temen-temen bersorak-sorai.
Hahahaha. Ketika aku cek HP, ada pesan
dari Zura dan Nofri menanyakan keberadaanku.
Psikotespun dimulai. Ada banyak soal yang diberikan kepada
kami. Aku nggak inget satu-satu. Mulai dari soal-soal yang berkaitan dengan
logika, hitung-hitungan, bentuk, menggambar, menghafal, dan semacam deret
angka. Duh, yang paling bikin pusing itu soal matematika dasar. Cuma tak isi
dua haha. Parah banget kan? Mungin kalau aku belajar aku bisa ngisi lebih
banyak, sayangnya aku nggak belajar. Selain itu dari dulu aku nggak behitu suka
matematika xixixixi
Paling seneng soal yang diminta untuk mengamati bentuk,
diminta menggambar, dan menghafal. Fiuh, setelah sekitar 5 jam akhirnya kelar
juga tesnya. Sempet bosen banget terutama saat mengikuti pauli test. Kami
diminta untuk menjumlahkan angka-angka kemudian menandai dengan garis saat instruktur
mengatakan garis sesuai angka yang sedang kami garap. Itu benar-benar menguji
kesabaran.
Begitu selesai kami segera sholat kemudian makan siang bersama di Warung Coto Makasar.
Menikmati Coto Makasar dan Es Pisang Ijo rasanya sedap sekali. Apalagi baru
saja melakukan serangkaian tes yang cukup menguras pikiran.
Alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas kesempatan ini.
Apapun hasilnya kuserahkan pada-Mu. Apa yang akan terjadi setelah tes ini
adalah bagian dari skenario-Mu.
Komentar
Posting Komentar