Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Dear Pak Sopir

Pagi ini terpaksa berangkat ke kantor naik bus lagi karena tiba-tiba motorku ngggak mau nyala. Biasanya didiemin sebentar bisa nyala lagi, eh kali ini dia bandel sekali. Sepertinya memang perlu dilakukan servis besar namun aku belum sempat ke bengkel. Atau jangan-jangan minta ganti ya? hihihi, udah ada niat sih buat ganti yang baru tapi masih ngumpulin modal dulu :)

Sudah bukan rahasia lagi kalau naik bis kota apalagi di jam-jam kerja atau jam pulang sekolah sopir bus akan mengemudikannya ugal-ugalan. Hal ini sudah sering kurasakan karena dulu jaman SMP aku hampir setiap hari naik bus. Pagi ini pun aku merasakan hal yang pernah kurasakan sebelumnya yaitu mengendarai bus dengan sopir yang ugal-ugalan.

Aku nggak tau apa yang membuat mereka berlaku seperti itu, entah karena dikejar setoran atau memang semacam ada perlombaan antar sopir biar mereka semangat kerja?. Yang jelas apa yang mereka lakukan seringkali membuat orang merasa tidak nyaman.

Bus dikemudikan dengan kencang, salip sana salip sini bahkan kadang sampai melanggar aturan. Seperti pagi tadi sopir bus yang kukendarai mengemudikan bus dengan kecepatan cukup tinggi. Kadang badan kami ikut meliuk-liuk mengikuti "irama" bus berjalan. Yang paling parah tadi di salah satu perempatan bus melanggar lampu merah. Sontak saja pengemudi yang berlawanan arah terlihat begitu marah. Sopir bus pun tetap melenggang dengan tenang tanpa merasa bersalah. Seolah-olah itu adalah hal yang wajar dan lumrah.

Tak berhenti sampai disitu, sambil nyetir si Sopir Bus menelepon. Aku lupa apakah menerima panggilan atau dia yang melakukan panggilan. Lagi, dengan sangat santainya. Apakah dia tidak berpikir dengan keselamatan para penumpang?

Di satu sisi aku cukup salut dengan sopir ini karena kelihaiannya dalam mengemudi, namun di sisi lain tindakan yang mereka lakukan bisa membahayakan orang lain. Hmmm, kadang yang membuatku miris adalah mereka seolah biasa saja melanggar aturan. Melanggar lampu merah, mengemudi sambil menelepon, membunyikan klakson semaunya dan menyalip dengan seenaknya.

Dear Pak Sopir, sadarlah. Utamakan keselamatan penumpang. Jadkan kami merasa nyaman dibawah kemudimu. Jangan kau langgar-langgar lagi aturan agar kami merasa nyaman dan tenang.
life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar