Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Eksplor Bandung*

Menginjakkkan kaki di Kota Bandung dan tinggal dalam jangka waktu yang aku sendiri belum tau sampai kapan masih seperti mimpi. Hawa yang dingin, lalu lintas yang kadang semarawut, macet, biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan biaya hidup di Jogja serta indahnya taman-taman kota adalah rangkaian hal baru yang aku hadapi. Selain itu lingkungan kerja yang baru serta dinamisasinya adalah sebuah keniscayaan. Bekerja di lembaga swasta dan pemerintah tentu berbeda dinamisasinya.

Hampir tiga minggu di Bandung aku sudah mulai hafal jalan-jalan disini, terutama jalan-jalan yang sering dilalui angkot. Maklum, selama di Bandung ini aku lebih sering naik angkot ketimbang naik kendaraan pribadi karena motor belum dikirim. Di bandung banyak sekali angkotnya, dari pagi hingga malam insyaAllah angkot mudah didapatkan. mau ke tempat-tempat strategis seperti pusat perbelanjaan atau tempat wisata yang jauh dari perkotaan insyaAllah ada angkotnya.

Bandung adalah kota yang sibuk. Kesibukan kota Bandung dapat dilihat dari banyaknya volume kendaraan yang ada sehingga di banyak titik kita akan menemui kemacetan. Beberapa kali saya juga menemukan kondisi dimana lalu lintasnya semrawut karena lampu merah dilanggar oleh para pengendara.

Saya paling suka jalan-jalan di sekitar kota Bandung karena memang daerah perkotaan yang lebih mudah saya jangkau untuk saat ini. Banyak pohon-pohon besar akan kita temui di pinggir-pinggir jalan. Selain itu taman-taman kota juga banyak kita temui seperti Taman Musik, Taman Vanda, dan lain-lain. Bandung juga ramah untuk para pejalan kaki karena banyaknya trotoar dan kursi-kursi di pinggir jalan, contohnya di sekitar Asia-Afrika atau di komplek Balai Kota. Disana banyak sekali kursi-kursi untuk duduk.

Soal makanan, Bandung konon merupakan surganya makanan. Kadang makanannya aneh-aneh. Salah satu makanan yang aneh menurut saya adalah seblak. Seblak bahan dasarnya adalah krupuk yang direbus dan dibumbui dengan berbagai macam variasi. Kenyal-kenyal gimana gitu dan biasanya rasanya cukup tajam karena ada bawang dan kencurnya. Kalau penasaran cobain aja, banyak dijajakan disini hehe.

Beberapa waktu lalu saya sempat mencicipi kuliner karedok lencak yang katanya khas disini, eh saya nggak doyan tetapi teman saya yang asli Sunda doyan banget dan lahap makannya. Belum banyak kuliner yang saya coba disini dan juga belum banyak tempat wisata yang saya kunjungi. InsyaAllah nanti kalau sudah ada motor saya ingin lebih mengeksplor sudut-sudut bandung baik perkotaan maupun daerah yang lainnya.


Surabi Arab di Jl. Riau

Jl. Asia-Afrika

Karedok Lencak Bu Imas


*postingan ini seharusnya diposting sekitar 4 minggu yang lalu. Alhamdulillah sekarang udah ada motor, tetapi kegiatan eksplor Bandung pakai motor belum maksimal karena ada prajab di Jakarta selama 3 minggu.

Maaf fotonya terbatas banget, koleksi lengkap bisa dilihat di instagram saya: Ceria Aufiary :)
life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar