Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Ikan dan Kenangan

Alhamdulillah hari ini bisa makan siang dengan ikan  patin pedas buatan Bu Kosim (nama pemilik warung makan langganan di dekat kos). Saat menyantap ikan dan nasi hangat tiba-tiba aku teringat almarhum Mbah Kakung. Mbah Kakung dulu punya pemancingan yang cukup luas dan ramai dikunjungi orang. Kami cucu-cucunya terutama yang tinggal serumah dengannya akan sering menyantap ikan baik ikan goreng maupun ikan yang dimasak pedas dengan santan. Beraneka macam ikan ada di kolam pemancingan Mbah Kakung, mulai dari mujair, lele, nila, gurameh, dan lain sebagainya.

Rasa ikan yang tadi kumakan tiba-tiba mengingatkanku pada Simbah. Simbah yang sejak aku kecil hingga dewasa aku tinggal bersamanya. Simbah yang sering jadi imam masjid dan rajin tahajud disepertiga malam meskipun usianya sudah tak lagi muda. Simbah yang kini hanya bisa kukenang kebaikan-kebaikannya karena sudah tak lagi bersama. Simbah dipanggil Alloh pada 10 November 2012 karena sakit lanjut usia. Sedih rasanya kehilangannya namun apa mau dikata karena setiap yang bernyawa pasti ada ajalnya.

Teriring doa semoga Alloh lapangkan kuburnya, mengampuni dosanya, dan membalas kebaikan-kebaikannya dengan balasan yang lebih baik. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu....

Oiya pemancingan simbah mulai ditutup sekitar tahun 2001, saat itu ada insiden dimana Mbah Kakung menangkapi ikan di kolam dengan tangannya, si ikan berontak dan mengenai area perut Mbah Kakung. Simbah dilarikan ke rumah sakit karena perlawanan si ikan (sejenis ikan nila/gurameh dengan ukuran besar menyiderai organ dalam Simbah. Simbah dirawat di rumah sakit cukup lama, pemulihannya juga cukup lama. Sejak saat itu tidak ada yang mengurusi kolam. Anak-anaknya sudah banyak yang punya kesibukan sendiri.

Sayang sekali sebenarnya karena kolam pemancingan tersebut cukup potensial dan strategis.
Setelah sembuh Mbah Kakung memilih untuk tidak melanjutkan pemancingannya dan melanjutkan usaha toko kelontong di rumah. Simbah walaupun sudah cukup tua namun tidak mau berhenti beraktifitas, beliau juga tidak menggantungkan diri pada anak-anaknya. Terima kasih simbah........, semoga Simbah selalu disayang Alloh:')



life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar

  1. Selamat makan ikan kak cece, dah itu dirimu aja yang ngelanjutin femancingan ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah dibangun rumah bekas pemancingannya:(

      Hapus

Posting Komentar