Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Goodbye, Things

Buku ini ditulis oleh Fumio Sasaki seorang pelaku gaya hidup minimalis dari Jepang. Setelah membaca buku ini rasanya langsung ingin beres-beres kamar. Menyortir barang-barang yang sudah tidak dipakai atau jarang sekali dipakai kemudian membuangnya atau menyumbangkannya kepada orang lain.

 

Bukan hal yang mudah ya ternyata untuk membuang/menyumbangkan barang karena terkadang kita punya ikatan emosi dengan barang tersebut. Bagi saya hal yang masih berat dilakukan itu adalah menjual atau menyumbangkan buku-buku saya. Menyumbangkan pakaian-pakaian jauh lebih ringan dibandingkan menyumbangkan atau menjual buku-buku. Salah satu tips dari  Sasaki  jika kita ada ikatan emosi dengan suatu barang adalah dengan memotret barang-barang tersebut sehingga ketika kita rindu kita tinggal melihatnya.

 

Jujur saya sendiri masih belajar karena kalau untuk benar-benar minimalis seperti yang Sasaki lakukan rasanya masih belum bisa, bayangkan dalam buku ini diceritakan Sasaki hanya hidup di apartemennya dengan tiga kemeja, empat celana panjang, empat pasang kaos kaki, dan sedikit benda lainnya. Wow!!! Di Dalam buku ini Sasaki juga menampilkan beberapa pelaku minimalis lainnya sebagai contoh.

 

Menurut Sasaki minimalisme adalah proses mengurangi barang kepemilikan kita hingga ke jumlah paling minimum dan hidup hanya dengan barang-barang itu agar kita dapat berfokus  pada hal yang sungguh-sungguh penting bagi kita.

 

Sebagai seorang muslim sebenarnya gaya hidup minimalis atau gaya hidup sederhana ini sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW bahwa kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam mengonsumsi baik itu berupa barang ataupun makanan. Kita diajarkan untuk hidup sewajarnya dan tidak boros.

 

Inti dari gaya hidup minimalis menurut saya adalah hidup sederhana, sesuai kebutuhan, tidak berlebih-lebihan dalam membeli barang karena sesungguhnya kebahagian itu tidak berbanding lurus dengan jumlah barang yang kita miliki. Buku ini sangat menarik dan membuka mata dan hati agar kita segera bertindak karena banyak tips-tips di dalamnya bagaimana menjadi seorang minimalis dan apa manfaatnya menjadi minimalis.
life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar