Bukan hal yang mudah ya ternyata untuk membuang/menyumbangkan barang karena terkadang kita punya ikatan emosi dengan barang tersebut. Bagi saya hal yang masih berat dilakukan itu adalah menjual atau menyumbangkan buku-buku saya. Menyumbangkan pakaian-pakaian jauh lebih ringan dibandingkan menyumbangkan atau menjual buku-buku. Salah satu tips dari Sasaki jika kita ada ikatan emosi dengan suatu barang adalah dengan memotret barang-barang tersebut sehingga ketika kita rindu kita tinggal melihatnya.
Jujur saya sendiri masih belajar karena kalau untuk benar-benar minimalis seperti yang Sasaki lakukan rasanya masih belum bisa, bayangkan dalam buku ini diceritakan Sasaki hanya hidup di apartemennya dengan tiga kemeja, empat celana panjang, empat pasang kaos kaki, dan sedikit benda lainnya. Wow!!! Di Dalam buku ini Sasaki juga menampilkan beberapa pelaku minimalis lainnya sebagai contoh.
Menurut Sasaki minimalisme adalah proses mengurangi barang kepemilikan kita hingga ke jumlah paling minimum dan hidup hanya dengan barang-barang itu agar kita dapat berfokus pada hal yang sungguh-sungguh penting bagi kita.
Sebagai seorang muslim sebenarnya gaya hidup minimalis atau gaya hidup sederhana ini sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW bahwa kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam mengonsumsi baik itu berupa barang ataupun makanan. Kita diajarkan untuk hidup sewajarnya dan tidak boros.
Komentar
Posting Komentar