Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Throwback Singapore #1

Hai! hari ini tanggal merah dan aku memutuskan untuk menulis di sini. Akhir-akhir ini aku senang sekali melihat vlog orang-orang yang tinggal dan jalan-jalan di Singapore. Ya, mungkin aku hanya rindu. Meski baru sekali ke Singapore pada bulan November 2019, hal itu sangat berkesan bagiku. Pertama kalinya ke luar negeri dengan uang sendiri dan merasakan gimana kehidupan di negara maju. 

Selama di sana aku merasa sangat excited dan menikmati perjalanan. Bahkan keluar masuk stasiun MRT berkali-kali terasa menyenangkan padahal kalau dipikir-pikir itu sangat melelahkan karena harus banyak berjalan kaki. Selama di sana MRT memang menjadi andalan. Rasanya seperti memecahkan teka-teki saat akan menuju suatu tempat karena kita harus mengikuti jalur yang sudah ditentukan. Apakah line berwarna biru, hijau, atau yang lainnya.

Mungkin aku termasuk orang yang susah move on. Setelah kembali dari Korea Selatan pada bulan Desember 2018 aku juga rasanya masih susah move on dari negara itu. Berbulan-bulan setelahnya aku jadi sering lihatin vlog-vlog keseharian orang-orang yang tinggal di Korea Selatan. Bahkan aku yang tadinya nggak kenal BTS jadi kenal BTS dan jadi cukup ngefans hehehe.

Balik lagi ke Singapore, hmmm gimana ya? aku bingung ceritanya. Intinya Singapore itu punya tempat spesial di hatiku. Beberapa influencer panutanku adalah orang Singapore, mereka adalah Aida Azlin dan Mizi Wahid. Oh iya, ada juga Mustaqim Jiwa. Aku juga pernah membayangkan tinggal di Singapore tapi, tapi, ah sudahlah.

Perjalanan ke Singapore bareng Norma saat itu benar-benar mengesankan. Kami sama-sama baru pertama kali ke sana. Namun biar nggak seperti orang hilang kami menyusun itinerary dan juga memesan semua akomodasi dan tiket-tiket pertunjukan sebelum sampai di negara tujuan.

Betapa indahnya dan mewahnya Bandara Cangi. Betapa terpesonanya kami menikmati Jewel dengan Rain Fortex-nya. Betapa ndesonya kami (kalau kuingat-ingat lagi) mondar-mandir di Marina Bay Sand yang isinya adalah toko-toko branded yang harga barangnya jelas mahal-mahal sekali. Betapa bingungnya kami di tengah kelelahan dan kelaparan salah naik MRT. Betapa senangnya saat turun di Bugis Junction ketemu boneka Brown yang gede banget. 

Seperti yang pernah kutuliskan di postingan sebelumnya  tempat favoritku di Singapore adalah Jewel, sekitar Haji Lane, % Arabica di Arab Street, Wardah Book di Bussorah Street, Library @Orchard di Somerset. Garden By The Bay lumayan sih. Dari roof top Marina Bay Sand kita bisa menikmati keindahan Singapore di malam hari. Aku juga senang sekali saat bisa jalan kaki di sekitar Marina By Sand menuju ke Art Science Museum, suasananya enak buat jalan kaki. Yang tidak kami lakukan adalah mendekati si patung Merlion yang merupakan ikon Singapore. Kami malas sekali waktu itu, hanya lihat dari jauh. Lumayan sih kalau jalan kaki dari Art Science Museum.

Untuk kuliner belum eksplor banyak sih, paling Nando's, Zam Zam. Kami agak takut-takut juga mau jajan sembarangan karena waktu itu info tentang halal food di Singapore masih minim. Begitu mendarat di Bandara Cangi kami makan di resto di Jewel yang pelayannya memakai kerudung, lupa nama restorannya. Malam kami kami makan di Nando's yang kebetulan berada di salah satu mall yang dekat dengan hotel tempat kami menginap di sekitar Orchard. Pagi sarapan di hotel terus ngopi di % Arabica Arab Street, siang makan di Zam Zam . Malam kami udah sampai di Indonesia lagi hahaha maklum cuma 2 hari satu malam :D

Oiya Bandara Cangi ini kan gede banget ya dan terlihat canggih. Banyak mesin-mesin otomatis buat check in dari berbagai maskapai. Saat kami bingung mencari maskapi kami seorang ibu-ibu paruh baya dengan penampilan modis menghampiri kami dan membantu mengarahkan kami. Kemudian saat masuk ke imigrasi juga ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang udah cukup sepuh menurutku bertugas di bagian pengecekan bagasi. Damn! saat itu aku ketahuan membawa body lotion ukuran 150 ml dan diminta untuk dikeluarkan karena batasnya adalah 100 ml.

Salah satu masalah sosial di Singapore adalah banyaknya lansia-lansia yang masih harus bekerja. Jangan anggap negara semaju Singapore nggak ada masalah sosial ya. Tentu saja ada, kalau nggak percaya silakan googling hehehe.

Well, sebenarnya nulis ini biar lebih produktif aja hehehe. Daripada cuma goler-goler di kasur dan doing nothing #halah. Semoga pandemi ini segera berakhir dan bisa jalan-jalan lagi:))




P.S. Mohon maaf watermark sengaja gede-gede biar nggak ada yang ambil fotonya:D

life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar