Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Tanding Badminton!

Beberapa waktu lalu untuk memeriahkan acara lomba 17-an di kantor aku dan Mbak Endes ikut lomba badminton. Untuk tim peserta lomba badminton ganda putri hanya 4 tim yang berpartisipasi. Di putaran pertama alhamdulillah tim kami menang.

Pada putaran pertama energi yang kami keluarkan tidak begitu besar karena bisa dibilang lawannya cukup ringan hehehe( nggak bermaksud meremehkan lho!). Pada putaran kedua energi yang kami keluarkan cukup besar mengingat lawan kami adalah Ibu kepala (istri Pak Kepala) dan bendahara kantor. Mereka bisa dibilang rutin latihan setiap minggunya.

Pertandingan berlangsung seru untuk putaran kedua ini. Putaran kedua merupakan putaran final. Tim suporter TIK  banyak yang menyaksikan jadi rasanya seru banget kayak lagi tanding beneran (eh emang lagi beneran tanding ding hehehe).

Lumayan ngos-ngosan pada partai final dan alhamdulillah kami menang hehehe. Kami berhasil mendapatkan juara pertama. Yay!

Setelah sekian lama nggak ngerasain tanding badminton di lapangan rasanya seneng banget bisa tanding lagi dengan mengerahkan segenap tenaga dan pikiran #halah. Pertandingan ini berhasil merangsang hormon endorfin pada tubuhku sehingga menimbulkan rasa senang dan mood yang sangat baik.

Harus rajin-rajin olah raga nih!

Badminton punya tempat sendiri di hatiku. Dulu aku pernah bercita-cita jadi atlet badminton meneruskan jejak Susi Susanti atau Mia Audina. Saat kelas 4 SD aku ikut klub badminton Pancing Sembada. Kami latihan 3 kali seminggu di GOR Sleman. Pernah beberapa kali ikut pertandingan namun aku selalu kalah hahaha. 

Saat mulai kelas 1 SMP aku mulai malas-malasan latihan badminton karena udah kecapekan sekolah. Selain itu aku juga sudah mulai puber, jadi bawaannya ingin main terus sama teman. Aku sempat menyesal kenapa dulu nggak konsisten latihan terutama saat melihat beberapa temanku yang akhirnya bisa masuk pelatnas seperti Hayom Rumbaka dan Richi Puspita Dili. 

Pada akhirnya setiap orang punya perjalanannya masing-masing. Jadi ya syukuri apa yang ada. Alhamdulillah ilmu yang diberikan para pelatih-pelatihku dulu tetap bisa kugunakan baik terkait teknik badminton maupun praktek kedisiplinan . Terima kasih Pak Gatot dkk! Terima kasih Ibu dan Bapak yang dulu sering antar-jemput latihan:')







life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar