Saat meninggalkan Korea sebenarnya aku sedih banget karena sedang sayang-sayangnya dan sedang nyaman-nyamannya di sana. Sedang menikmati hubunganku dengan teman-teman baikku. Ketika di dalam pesawat menuju tanah air aku tak kuasa menahan air mataku. Aku pakai hoodie dan maskerku agar orang di sebelahku tak menyadari kalau aku sedang menangis. Aku keluarkan segenap kesedihanku. Mataku sampai bengkak hehehe.
Alhamdulillah, sekarang aku sudah membaik. Sudah berdamai dengan keadaanku dan kondisiku. Sekarang aku sudah bisa cerita dan menertawakannya namun saat awal mengetahui diagnosa itu aku tidak mudah menerima dan ada penyangkalan di sana. Kebaikan hati dan kasih sayang dari konselorku yang sabar mendampingiku akhirnya aku bisa berdamai dengan keadaan dan berobat sesuai dengan anjuran psikiaterku.
Kangen nggak sama Korea? Kangen lah! Aku ingin kembali ke sana, ingin bertemu teman-temanku yang masih di sana namun aku tidak suka musim dingin. Aku lebih suka musim semi, panas, dan musim gugur. Musim semi adalah saat bunga sakura bermekaran. Musim panas adalah saatnya beraneka macam bunga bermekaran juga bahkan bunga-bunga liar pun terlihat indah. Musim panasnya Korea tuh lebih panas dari Indonesia, lembab sekali rasanya. Bagiku itu lebih baik daripada musim dingin. Musim dingin tuh bawaannya melow, suasananya jadi suram hihihi. Aku juga tidak tahan lama-lama di luar kalau musim dingin.
Kalau aku pikir-pikir, sepertinya ceritaku di Korea bisa dijadikan buku deh hehehe……..
Komentar
Posting Komentar