Pagi itu bapak mengetuk pintu kamarku dan berkata, “Selamat ulang tahun Ce!”
Mengingat kejadian itu aku jadi melow. Aku jadi kangen sama bapak. Aku lupa itu ulang tahunku yang ke berapa, antara yang ke 16 tahun atau yang ke 17 tahun. Berapapun itu, kejadian bapak mengetuk pintu kamar dan mengucapkan selamat ulang tahun sangat membekas dalam ingatanku. Bapak itu nggak pernah malu untuk memeluk atau mencium anaknya. Tiap kali dibonceng motor oleh bapak, bapak selalu memintaku untuk melingkarkan tanganku ke pinggangnya padahal aku udah gede dan malu kalau harus pegangan bapak. Setiap kali kami piknik dan berjalan di pinggir pantai, bapak selalu memegang erat tanganku dan tidak membiarkanku bermain jauh darinya. Aku rindu bapak, rindu sekali. Maafkan aku ya pak belum bisa mewujudkan keinginan bapak sebelum bapak meninggal.
Hari ini aku tepat 38 tahun. Alhamdulillah aku masih hidup, masih bertahan di tengah gelombang badai kehidupan. Alhamdulillah atas penjagaan yang Allah SWT berikan. Banyak hal yang harus kusyukuri dibandingkan memikirkan hal-hal yang belum kudapatkan. Semoga doa-doa baik hari ini diijabah Allah SWT. Semoga aku sehat lahir, batin, jasmani, rohani, mental, emosional, dan spiritual. Amiin
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup (Q.S. Maryam : 33)
Komentar
Posting Komentar