Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

PRESTASI DI TENGAH KETERBATASAN

Jumat, 23 September 2011 jam 21.30 WIB saya menyempatkan diri untuk melihat tayangan Kick Andy di Metro TV. Saya memang tidak selalu mengikuti tayangan ini namun hari itu saya sengaja menyempatkan diri untuk melihat acara tersebut. Ya, saya sedang mencari inspirasi. Biasanya Kick Andy menayangkan sesuatu yang menggugah dan inspiratif.

Akhir-akhir ini saya merasa kurang bersyukur. Saya sering melihat ke atas bukan ke bawah. Perasaan itu malah membuat saya menjadi tidak nyaman. Alhamdulillah tayangan Kick Andy malam itu mampu membuka mata dan hati saya. Tayangan tersebut mampu membuat saya lebih bersyukur dengan apa yang saya miliki. Malah saya merasa malu ketika melihat tayangan tersebut. Kenapa malu? Saya akan menjelaskannya.

Malam itu Kick Andy menayangkan tentang orang-orang yang tuna daksa (cacat) yang berprestasi. Di tengah keterbatasna tersebut mereka tetap bekerja keras, tidak menyerah pada keadaan, dan berprestasi. Mereka adalah:

1. Aceng (tidak memiliki kedua tangan)
Aceng tidak memiliki tangan sejak dilahirkan. Ia lahir di Wonosobo. Karena kondisinya itu orang tuanya sempat akan membunuhnya. Namun rencana orang tuanya itu tidak berhasil. Aceng tumbuh seperti orang normal pada umumnya. Hanya saja dia mengandalkan kakinya untuk melakukan aktifitas yang seharusnya menggunakan tangan. Dalam keterbatasannya itu Aceng ingin sekali bisa bermain gitar meskipun teman yang diminta untuk mengajari malah mencemooh. Namun berkat kemauan keras dan kerja kerasnya akhirnya Aceng bisa memainkan gitar dengan kakinya bahkan ia pernah mendapatkan penghargaan dari MURI karena kepiawaiannya bermain gitar.

2. Ibu Rasidah
Ibu Rasida ini lahir di Puworejo. Ibu Rasidah dilahirkan dengan dua tangan yang tidak sempurna (cacat). Tangannya hanya sampai siku dua-duanya. Namun keterbatasan beliau tidak menyurutkan semangatnya untuk terus bertahan dalam kehidupan ini. Bu Rasidah adalah seorang fotografer. Biasanya ia keliling kampung-kampung untuk menawarkan jasanya namun sekarang ia lebih sering menerima panggilan termasuk dari pejabat pemerintahan seperti Bupati. Bahkan dalam tayangan Kick Andy Bu Rasidah juga menunjukkan keahliannya.

3. Sabar Gorky
Pak Sabar adalah seorang pecinta alam. Dahulu tubuhnya tidak cacat hingga kecelakaan menimpanya. Kakinya terlindas kereta api. Innalillahi. Salah satu kaki Pak Sabar harus diamputasi. Kondisi ini tidak menyurutkan langkahnya untuk berprestasi. Prestasi Pak Sabar  adalah mampu mendaki hingga puncak tertinggi Gunung Elbrus (gunung tertinggi di Eropa) dengan kondisinya itu. Selain itu Pak Sabar juga berprofesi sebagai pembersih gedung-gedung tinggi. Beliau juga biasa bersepeda dan melakukan aktifitas-aktifitas pecinta alam dengan kondisinya ini.

4. Aam
Remaja yang masih duduk di bangku SMA ini memiliki tubuh yang tidak sempurna. Kedua tangannya tidak sempurna begitu juga dengan salah satu kakinya. Untuk melakukan aktifitas yang biasanya dilakukan oleh tangan Aam menggunakan kakinya. Meskipun mengalami tuna daksa Aam sekolah di sekolah biasa dan ia termasuk siswa berprestasi di sekolah. Aam ini adalah seorang pelukis. Ia bertekad untuk menjadi seorang pelukis dan mebahagiakan kedua orangtuanya. Di wajahnya terpancar keceriaan dan semangat dalam menjalani hidup ini. Subhanallah

Melihat tayangan Kick Andy malam itu membuat saya tersentuh. Saya semakin menyadari betapa banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada saya. Saya malu. Mereka Aceng, Bu Rasidah, Pak Sabar, dan Aam menyadarkan saya untuk terus bersyukur dan pantang menyerah dalam kondisi apapun. Keterbatasan itu bukan penghalang untuk berprestasi!




life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar