Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Lagi-lagi Tentang Syukur

Pagi itu saat buka-buka FB lihat uploadan foto temen yang lagi di Perancis. Dia adalah temen club badmintonku dulu yang sedang mengikuti pertandingan di sana. Beruntung sekali dia, prestasi badmintonya mengantarkan dia untuk keliling ke berbagai dareah, tidak hanya nasional namun juga luar negeri seperti di Jepang, New Zealand, Perancis dan lain-lain. Ya sekarang dia sudah jadi atlet nasional, dia sudah masuk di pelatnas. Aku ikut bahagia melihatnya sukses. Ada rasa bangga pernah menjadi bagian darinya, latihan bareng, dimarahi bareng, pertandingan bareng dan lain-lain.

Jujur, kadang ada rasa iri timbul ketika melihat kesuksesan teman-teman. Termasuk kesuksesannya. Kadang jadi bandingin sama diri sendiri yang rasanya belum menghasilkan apa-apa. Ketika orang lain sudah menjadi kebanggaan orang tua dan bangsanya aku merasa belum menjadi sesuatu. Hiks, kok jadi melas gini ya rasanya? Apakah aku salah merasa seperti ini? Ya Allah maafkan hamba jika hamba seringkali "melihat ke atas".

Nah malemnya aku denger cerita seorang teman yang sedang gundah gulana. Ya, dia sedang dihadapkan pada masalah yang rumit dan aku baru tau kronologinya. Mungkin kalau aku jadi dia aku gak bakalan kuat ngadepinnya. Masalahnya kompleks banget!

Malam itu aku merenung. Mencoba menata diri dan hati. Kalau kita melihat ke atas terus pasti bakal capek. Kunci dari kegelisahan hati ini adalah terus bersyukur. Beberapa quotes kemudian aku tulis via twitter hasil pelajaran hari itu,

"Setiap org pasti punya 'batu besar' dlm hidupnya. Mungkn batu besarmu tak sberat batu besarnya. Maka bersyukurlah"

"Jangan sampai nikmat yg belum kau miliki melalaikanmu dr nikmat2-Nya yg terlimpah atasmu. Maka bersyukurlah"

"Pelajaran hari ini adl tentang syukur. Ya Allah jadikanlah kami ahli syukur. Aamiin"

Seringkali kita sibuk melihat dan menghitung nikmat-nikmat yang dimiliki orang lain. Sibuk memikirkan nikmat yang belum kita miliki hingga kita lupa  bersyukur dengan limpahan nikmat-Nya yang sudah Dia curahkan. Setiap orang pasti punya jalan cerita masing-masing. Kalau kamu belum merasa sukses dengan pencapaianmu hari ini, jadikan kesuksesan orang lain sebagai penyemangat. Kamu tidak boleh putus asa, harus tetap berbuat dan berikan yang terbaik. Allah dan orang-orang yang beriman akan menjadi saksi.

Jangan sibuk melihat ke atas, lihatlah yang di bawahmu. Kaupun akan mengerti betapa beruntungnya dirimu. Ya Allah, maafkanlah kekufuran hati ini. Karuniakan hati yang pandai bersyukur apapun itu nikmatnya. Dan jika kamu mau menghitung nikmat-Nya, maka kamu tidak akan pernah sanggup menghitungnya karena bilangannya tak terhingga.

Ya Allah maafkanlah hambamu ini........
Bimbinglah hamba untuk menjadi ahli syukur dan jauhkanlah hamba dari sifat kufur


Pelajaran hari Ahad, 28 Oktober 2012
Note to Myself
life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar

Posting Komentar