Quotes

Syukur dan sabar bagai dua sayap , yang kanan sayap syukur dan yg kiri sayap sabar. Jika patah salah satu maka kita akan jatuh~Buya Hamka

Label

Langsung ke konten utama

Winter Blues?

Beberapa hari yang lalu scrolling di twitter, ada postingan teman yang menyebutkan tentang winter blues. Tiba-tiba  saya jadi ingat peristiwa setahun silam di awal tahun 2019. Saat itu saya merasakan ada sesuatu yang aneh dengan diri saya. Saya jadi pesimis, galau, sedih, mellow, dan sejenisnya. Saya merasa diri saya sedang tidak baik-baik saja. Sayapun sempat mau konsultasi ke psikolog namun saya urungkan. Akhirnya saya ngobrol dengan orang-orang yang saya percaya dan belajar berdamai dengan segala emosi yang sedang saya alami. Alhamdulillah  saya bisa melaluinya.

Beberapa bulan setelahnya saya baru tersadar apakah saya terkena winter blues? Bisa jadi, karena  dari bulan November- Desember 2018 saya berada di Korea Selatan dimana saat itu sedang musim dingin. Namun selama di Korea saya merasa lebih banyak senangnya daripada susahnya. Saya sangat menikmati aktifitas saya di sana. Saat kembali ke tanah air saya baru merasakan hal aneh tersebut, mellow, galau, mudah sedih, pesimis, dan lain-lain. Saat saya kembali ke tanah air juga bertepatan dengan musim hujan.

Winter blues sendiri merupakan Seasonal Affective Disorder (SAD). SAD merupakan kondisi psikologi yang berkaitan dengan perubahan mood yang fluktuatif karena musim-musim tertentu. Namanya saja winter blues, biasanya dialami orang-orang saat musim dingin. Menurut Encylovepedia winter blues  bukan sekedar datang dari aspek geografis, tetapi lebih dekat dengan kondisi cuaca yang mendorong perubahan mood. Di Indonesia tidak ada musim dingin namun ada musim hujan  yang serupa dengan musim dingin. Musim hujan biasanya membuat orang lebih mellow dari biasanya kayak lagunya Adhitia Sofyan yang judulnya After The Rain J hehehehe

Mungkin perubahan cuaca dan juga post travelling effect membuat saya mengalami gejala-gejala yang saya sebutkan di atas. Efek musim dinginnya masih terasa dan menyisakan kegalauan.  Galau karena harus adaptasi lagi dengan lingkungan baru setelah enam minggu “bertapa” di tempat baru, galau karena berpisah dengan berbagai keyamanan yang saya rasakan di Korea dan galau karena pulang dari Korea saya punya beban yang berat . Saya merasa ekspektasi orang terhadap saya jadi lebih tinggi.  Saya sebenarnya orangnya cukup sensitif dan pemikir sehingga omongan-omongan orang bisa mempengaruhi emosi saya. Mendapatkan kesempatan belajar di Korea  merupakan anugerah yang luar biasa namun beban setelah itu menurut saya tidaklah mudah. Beban dibelajarkan itu ya harus membelajarkan artinya saya harus mengajarkan apa yang sudah saya pelajari di Korea kepada orang lain padahal saya sendiri merasa belum mantap dengan ilmu dan skil yang saya peroleh.

Well, saat ini juga sedang musim hujan di negara kita tercinta bahkan sempat menyebabkan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya termasuk Bekasi. Cuaca sering mendung walaupun hujannya belum tentu turun. Awal tahun ini saya juga mengalami perubahan mood yang cukup terasa namun tidak separah tahun lalu. Tahun lalu saya sampai benar-benar bingung dengan diri saya sendiri, saya seperti kehilangan diri saya. Akhir-akhir ini saya merasa lebih sensitif, tidak percaya diri dengan kemampuan saya, lebih tertutup, dan mudah marah jika ada yang mengusik saya. Apakah saya terkena winter blues? Wallahua’lam. Setiap kita memang tidak bias terhindar dari emosi-emosi negatif. Menurut psikolog panutan saya kalau kita lagi capek ya jujur  saja kalau  lagi capek, kalau lagi sedih ya sedih saja, kalau lagi nggak semangat ya jangan maksa diri untuk semangat. Jangan langsung menghakimi emosi-emosi negatif itu dan mencoba melawan karena akan terjadi konflik. Peluklah emosi-emosi itu. It’s oke not to be oke sometimes because we are human, yang penting kita selalu sadar dengan kondisi kita dan semakin mengenali diri kita. Kadang kita terlalu membebani diri kita sendiri, padahal diri kita juga butuh diperhatikan, butuh istirahat dan lain-lain. Cintai dirimu dengan berlaku baik terhadap dirimu sendiri. Don’t be so hard to yourselfJ

Cheeerrrrrss!!!:J



Referensi: https://kumparan.com/encylovepedia-sains/hujan-kenangan-dan-winter-blues

life-long learner, suka jalan-jalan, blogging, dan phonetography| Bahagia itu sederhana| Hidup mulia dan husnul khotimah (aamiin).

Komentar